Lo’eau LaBonta Ukir Sejarah di USWNT dengan Debut di Usia 32 Tahun

Bagikan

Lo’eau LaBonta ukir sejarah sebagai pemain tertua yang melakukan debut untuk timnas wanita Amerika Serikat (USWNT) dalam 40 tahun terakhir. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola perempuan menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL MARKETING.

Lo'eau-LaBonta-Ukir-Sejarah-di-USWNT-dengan-Debut-di-Usia-32-Tahun

Gelandang Kansas City Current ini masuk pada menit ke-70 dalam kemenangan 3-0 atas China pada Sabtu (31/5) di usia 32 tahun 74 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh McCall Zerboni yang debut di usia 30 tahun pada 2017.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Meski telah bermain profesional selama satu dekade di NWSL, LaBonta baru mendapat kesempatan pertama kali berseragam USWNT. “Saya selalu melewati setiap rintangan dengan kerja keras dan senyuman. Ketika Momma Em [pelatih Emma Hayes] memanggil, saya siap,” ujar LaBonta usai laga.

Pelatih Emma Hayes memuji ketekunan LaBonta: “Dia tak pernah menyerah meski lama tak dipanggil. Kedewasaan dan pengalamannya sangat berharga bagi tim.”

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Perjalanan Panjang Menuju USWNT

LaBonta sebenarnya telah menjadi bagian sistem timnas AS sejak level muda pada 2007, tetapi baru kini merasakan debut di tingkat senior. Ia menjadi pemain kedua keturunan Hawaii di USWNT setelah Natasha Kai, peraih emas Olimpiade 2008. Uniknya, LaBonta pernah menjadi ball girl saat Kai masih bermain dan mendapat sepatu bertanda tangan dari idolanya itu.

“Ini mimpi 20 tahun yang jadi kenyataan. Saya sampai harus mencubit diri sendiri,” kata LaBonta kepada ESPN. Panggilan ini istimewa karena USWNT belakangan lebih sering memanggil pemain muda.

Kapten Kansas City Current ini membuktikan kelasnya dengan 3 gol dalam 10 laga musim 2024. Musim lalu, ia mencetak 6 gol dan 1 assist, membantu timnya mencetak rekor 57 gol di NWSL.

Baca Juga: Trinity Rodman ‘Kelas Dunia’ Cetak Gol saat Kembali ke USWNT

Kontribusi Instan dan Peluang ke Olimpiade

Kontribusi-Instan-dan-Peluang-ke-Olimpiade

 

Dalam debutnya, LaBonta langsung menunjukkan kualitas dengan menyelesaikan 10 operan akurat (100% accuracy). Hayes memuji kemampuannya beradaptasi: “Dia tak hanya bermain bagus, tapi juga menjadi pendukung penting bagi Sam Coffey.”

Hayes mengaku sempat “gelisah” mempertimbangkan membawa LaBonta sebagai pemain alternatif Olimpiade 2023. Kini, performa LaBonta membuka peluang untuk turun di Paris 2025.

“Saya ingin melihat lebih banyak dari dirinya. Kedewasaannya membawa dimensi baru bagi tim,” tambah Hayes.

Inspirasi Ketekunan dan Kerja Keras

Kisah LaBonta menjadi bukti bahwa kesempatan bisa datang kapan saja bagi yang pantang menyerah. “Saya belajar dari setiap kegagalan dan terus bergerak maju,” ujarnya. Filosofi ini tercermin dari kariernya yang konsisten di NWSL sebelum akhirnya mendapat kepercayaan USWNT.

Hayes menegaskan debut LaBonta harus menjadi pengingat: “Usia bukan penghalang selama performa tetap prima.” Pesan ini penting di tengah tren regenerasi USWNT yang lebih memprioritaskan pemain muda.

Bagi LaBonta, debut ini adalah awal baru: “Saya akan terus bekerja keras untuk membuktikan saya pantas berada di sini.” Dengan semangat ini, ia siap menjadi inspirasi bagi pemain lain yang menanti kesempatan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola perempuan terupdate lainnya hanya dengan klik footballmarketing.tv.